ASSALAMUALAIKUM SEMUA
Telah lama teruja untuk membuka blog ini tetapi kekangan terlalu banyak...
Hari ini tercapai maksud dan berharap ia akan menjadi satu laman yang bermanafaat kepada semua
SEJARAH PENDIDIKAN KHAS DI MALAYSIA Minat terhadap Pendidikan Khas di Malaysia bermula pada tahun 1920an di kalangan sukarelawan yang terlibat dalam pembukaan sekolah-sekolah cacat penglihatan dan pendengaran. Laporan Jawatankuasa Kabinet yang mengkaji Perlaksanaan Dasar Pelajaran melalui Perakuan 169 merupakan satu titik tolak yang membawa kepada satu penekanan dan tumpuan yang lebih jelas kepada perkembangan Pendidikan Khas di Malaysia. Perakuan ini menyebut, | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"Dengan adanya kesedaran bahawa kerajaan seharusnya bertanggungjawab terhadap pendidikan kanak-kanak cacat adalah diperakukan kerjaan hendaklah mengambil alih sepenuhnya tanggung jawab pendidikan itu dari pihak-pihak persatuan yang mengendalikannya pada masa ini. Disamping itu penyertaan o/eh badan-badan sukarela dalam memajukan pendidikan kanak-kanak cacat hendaklah terus digalakkan. " | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Perkembangan Pendidikan Khas mengikut jenis adalah seperti berikut: | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pendidikan Masalah Penglihatan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pendidikan Masalah Pendengaran | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Program Percantuman/Inklusif | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
PENGENALAN KEPADA INTERVENSI AWAL
Program intervensi awal adalah disediakan kepada kanak-kanak yang dikenal pasti sebagai kanak-kanak yang mengalami kelambatan atau ketidakupayaan dari segi perkembangan yang berumur 0 hingga 6 tahun (U.S. Department of Education 2004).
Program intervensi awal di Malaysia disediakan kepada kanak-kanak yang berkeperluan khas yang berumur dari 0 hingga 6 tahun. Di bawah Kementerian Pelajaran Malaysia, kanak-kanak yang berkeperluan khas merujuk kepada tiga kategori, iaitu kanak-kanak yang mempunyai masalah penglihatan, pendengaran dan pembelajaran.
Special Education's Challenges Isolation and lack of administrative support can challenge special education teachers. By Christy Chambers December 2008 |
Feelings of isolation, too little time with students, lack of administrative support, and increasing demands are challenges facing special education teachers and contributing to teacher shortages. If we are to provide the high quality programs necessary for our children and youth with disabilities, while ensuring that they make good progress toward attaining their goals and meeting increasingly rigorous academic standards, the recruitment and retention of qualified, committed and talented teachers is essential. As leaders in our educational system, all too often we make well-intentioned decisions that have unintended consequences. We ask ourselves what we can do to address the teacher shortage crisis, and yet we increase the requirements for earning special education teacher credentials while at the same time offering enhanced incentives to experienced teachers to elect early retirement. We are directly contributing to the severe teacher shortage we are facing in special education. As school districts compete for the same special education teachers, administrators must use strategies that give their district an advantage by learning what compels a teacher to work and remain in a district.
Increased Isolation
The design of special education delivery systems in many schools leads to increased isolation when special education teachers enter their classrooms and close the door. These educators become isolated from the teams and collaborative instructional models of education in the 21st century and in a digital age when we are all so personally and professionally connected through technology. As leaders in special education we must find new and creative ways to connect our teachers to their resources and supports. The National Commission on Teaching and America's Future (NCTAF) is convinced that the isolation of the classroom is more than a relic of an industrial-age model: "It is a factor driving many of our best teachers out of the classroom and driving new teachers from schools that need them the most." As we look at today's digital-age generation of teachers, one that is mastering the use of multiple technologies—the Internet, cell phones, PDAs and more—we find that these educators are often working alone.
Teachers in Need
I became a special education teacher to work with children with disabilities and make a difference in their lives. I chose special education because I wanted to work with the children with the greatest challenges and who needed me the most. I believe that we fail our teachers and subsequently fail to retain them when we repeatedly remove them from instruction and assign them to conduct assessments, attend meetings, complete paperwork, and work with other educators and the community. Although these assignments are important and necessary, they should not consume the significant portion of a special education teacher's time that they do today.
Where's the Support?
Genuine administrative support is also seen as a key need by Luann Purcell, former assistant superintendent of the Houston County (Ga.) School District and now executive director of the Council of Administrators of Special Education. Calling upon her 18 years of experience as assistant superintendent, Purcell notes that "no matter what teachers or speech pathologists have to do, if they perceive that they are supported, genuinely supported, they stay!" In her experience, the number one reason that special educators were not retained was not money, but rather the level of support they received.
I believe we fail our teachers and fail to retain them when we repeatedly remove them from instruction and assign them to conduct assessments, attend meetings, complete paperwork, and work with other educators and the community.
"Many teachers are overwhelmed by the intense demands, especially in their first few years," says Mary Kealy, assistant superintendent for pupil services in the Loudoun County (Va.) Public Schools, a growing district serving about 58,000 students and increasing by 3,000 students annually. Despite participating in coursework and professional development to give them the knowledge and skills needed to be effective in their new roles, new teachers experience high levels of stress. Kealy adds that she sees "high turnover due to increasing demands, impact of school budgets on salaries, challenging students with little training on how to meet their needs, time commitments for meetings and paperwork and professional development."
Thanks to the Writer of this article Christy Chamber. These situations really happen in most schools. But as teachers we must going through all the obstacles to achieve our goals. – Gowrie Arumugam
wallahu a'alam.
Yang Tidak Bisa Diucapkan Oleh AYAH..
by Khairina Khalid on Wednesday, October 13, 2010 at 1:01am
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?
Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....
Tapi sedarkah dikau?Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu
mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.
Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.
Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khawatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..
Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa
berharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbuall berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatirdan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"
Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang
tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"
Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..
Ana mendapatkan notes ini dari seorang sahabat, dan mungkin ada baiknya jika ana berkongsinya kepada sahabat-sahabat ana yang lain.Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Papi kita...tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.